Penghambat
Membaca Cepat dan Mengatasinya
Orang yang tidak
mendapat bimbingan, latihan khusus membaca cepat, sering mudah lelah dalam
membaca karena lamban dalam membaca, tidak ada gairah, merasa bosan, tidak
tahan membaca buku, dan terlalu lama untuk bisa menyelesaikan buku yang tipis
sekalipun.
Membaca dengan
bersuara (vokalisasi), menggerakkan bibir, menunjuk kata demi kata dengan jari,
dan menggerakkan kepala dari kiri ke
kanan, seperti dilakukan semasa kanakkanak, merupakan kebiasaan yang menghambat. Dengan
menggerakkan bibir ataupun bersuara (mengucapkan kata demi kata), kecepatan
menjadi amat berkurang, yaitu hanya seperempat jika kita membaca secara diam.
Kecepatan berkurang karena daripada menangkap ide yang terkandung dalam tulisan
itu, orang lebih memerhatikan pada pengucapannya. Orang pun cepat lelah karena
kegiatan lebih tertumpu pada aktivitas otot, begitu pula menggerakkan kepala
dan menunjuk dengan tangan, juga menghambat. Hal ini disebabkan gerakan mata
serta proses di otak jauh lebih cepat daripada gerakan kepala ataupun tangan
itu.
Kebiasaan yang melibatkan fi sik itu mudah diatasi dan
dalam tempo dua minggu kebiasaan itu akan hilang, asalkan kita mau
mempraktikkan cara-cara penanggulangannya. Hambatan lain yang sulit diatasi
adalah regresi atau mengulangi beberapa kata ke belakang dan subvokalisasi
atau melafalkan kata dalam hati.
Vokalisasi
Vokalisasi atau membaca dengan bersuara sangat
memperlambat membaca karena itu berarti mengucapkan kata demi kata dengan
lengkap. Menggumam, sekalipun dengan mulut terkatup dan suara tidak terdengar,
jelas termasuk membaca bersuara.
Untuk mengetahui
apakah kita mengucapkan kata-kata itu atau tidak, letakkan tangan di leher
sementara membaca. Bila getaran terasa dijakun (gulu menjing), itu
berarti Anda membaca bersuara. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, tiuplah
(bibir seperti bersiul) sementara membaca dan letakkan tangan di leher (tidak
boleh terasa getaran)
Gerakan Bibir
Orang dewasa ada
yang meneruskan kebiasaan di waktu kecil, yaitu mengucapkan kata demi kata apa
yang dibaca dengan menggerakkan bibir. Menggerakkan bibir atau komat-kamit
sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan
membaca bersuara. Kecepatan membaca bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya
seperempat dari kecepatan membaca secara diam. Dengan menggerakkan bibir kita
lebih sering regresi (kembali ke belakang)
sebab ketika mata
dapat dengan cepat bergerak maju, suara kita masih di belakang. Untuk
menghilangkan kebiasaan membaca dengan gerakan bibir, pilihlah yang cocok
cara-cara di bawah ini.
1. Rapatkan bibir kuat-kuat, tekanlah lidah ke
langit-langit mulut.
2. Mengunyah permen karet.
3. Ambil pensil
atau sesuatu yang cukup ringan, lalu jepit dengan kedua bibir (bukan gigi); usahakan pensil itu tidak bergerak.
4. Ucapkan berulang-ulang, ”satu, dua, tiga” atau ”tu,
wa, ga”.
5. Bibir dalam posisi bersiul, tetapi tanpa suara.
Gerakan Kepala
Semasa
kanak-kanak penglihatan kita memang masih sulit menguasai seluruh penampang
bacaan. Akibatnya adalah bahwa kita menggerakkan kepala dari kiri ke kanan
untuk dapat membaca baris-baris bacaan secara lengkap. Setelah dewasa,
penglihatan kita telah mampu secara optimal sehingga seharusnya cukup mata saja
yang bergerak.
Perhatikan gelas
yang ada di meja kerja Anda. Pada saat itu ternyata Anda dapat sekali gus
melihat pensil, mesin tik, buku, dan benda-benda lain. Kemampuan melihat
sekitar titik pandang itu disebut medan penglihatan (periphe ral vision).
Sama halnya
terhadap tulisan, kata-kata di kiri kanan titik pandang (fokus) dapat dikenali
sekalipun pembaca tidak terfokus pada setiap kata itu. Dan bila Anda hendak
memerhatikan pensil yang ada di ujung meja itu, Anda tak perlu menggerakkan
kepala. Hanya dengan menggerakkan mata, Anda dapat memfokuskan
pandangan.
Sama halnya untuk tulisan, Anda tidak perlu menggerakkan
kepala. Akan tetapi, karena kebiasaan itu dari kecil saja, sebagian kita masih
menggerakkan kepala. Cara membaca seperti itu lebih cepat dan lebih mudah
dilakukan daripada menggerakkan kepala. Untuk menghilangkan kebiasaan itu,
lakukanlah salah satu cara ini.
1.
Letakkan telunjuk
jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa
tangan terdesak oleh gerakan kepala itu, sadarlah dan hentikan gerakan itu.
2.
Tangan memegang
dagu seperti memegang-megang jenggot dan bila kepala bergerak, Anda akan
tersadar lalu hentikan gerakan itu.
3.
Letakkan ujung
telunjuk jari di hidung, maka bila kepala bergerak, Anda akan menyadarinya dan
berusahalah untuk menghentikannya.
.........................................................................
Sumber: Soedarso. 2005. Speed Reading , Sistem Membaca
Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia, hlm. 5 – 6
Setelah membaca teks tersebut, bacalah daftar indeks berikut.
Indeks
Gerakan
bibir, 5
kepala, 6
Medan penglihatan, 6
Regresi,
5
Vokalisasi,
5
Jelaskan kembali secara lisan penjelasan tentang
istilah-istilah tersebut sesuai teks yang sudah kamu baca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar