Rabu, 03 Juli 2013

PENGHAMBAT MEMBACA CEPAT

Penghambat Membaca Cepat dan Mengatasinya

Orang yang tidak mendapat bimbingan, latihan khusus membaca cepat, sering mudah lelah dalam membaca karena lamban dalam membaca, tidak ada gairah, merasa bosan, tidak tahan membaca buku, dan terlalu lama untuk bisa menyelesaikan buku yang tipis sekalipun.
Membaca dengan bersuara (vokalisasi), menggerakkan bibir, menunjuk kata demi kata dengan jari, dan menggerakkan kepala dari  kiri ke kanan, seperti dilakukan semasa kanakkanak, merupakan kebiasaan yang menghambat.  Dengan menggerakkan bibir ataupun bersuara (mengucapkan kata demi kata), kecepatan menjadi amat berkurang, yaitu hanya seperempat jika kita membaca secara diam. Kecepatan berkurang karena daripada menangkap ide yang terkandung dalam tulisan itu, orang lebih memerhatikan pada pengucapannya. Orang pun cepat lelah karena kegiatan lebih tertumpu pada aktivitas otot, begitu pula menggerakkan kepala dan menunjuk dengan tangan, juga menghambat. Hal ini disebabkan gerakan mata serta proses di otak jauh lebih cepat daripada gerakan kepala ataupun tangan itu.
Kebiasaan yang melibatkan fi sik itu mudah diatasi dan dalam tempo dua minggu kebiasaan itu akan hilang, asalkan kita mau mempraktikkan cara-cara penanggulangannya. Hambatan lain yang sulit diatasi adalah regresi atau mengulangi beberapa kata ke belakang dan subvokalisasi atau melafalkan kata dalam hati.

Vokalisasi
Vokalisasi atau membaca dengan bersuara sangat memperlambat membaca karena itu berarti mengucapkan kata demi kata dengan lengkap. Menggumam, sekalipun dengan mulut terkatup dan suara tidak terdengar, jelas termasuk membaca bersuara.
Untuk mengetahui apakah kita mengucapkan kata-kata itu atau tidak, letakkan tangan di leher sementara membaca. Bila getaran terasa dijakun (gulu menjing), itu berarti Anda membaca bersuara. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, tiuplah (bibir seperti bersiul) sementara membaca dan letakkan tangan di leher (tidak boleh terasa getaran)

Gerakan Bibir
Orang dewasa ada yang meneruskan kebiasaan di waktu kecil, yaitu mengucapkan kata demi kata apa yang dibaca dengan menggerakkan bibir. Menggerakkan bibir atau komat-kamit sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan membaca bersuara. Kecepatan membaca bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan membaca secara diam. Dengan menggerakkan bibir kita lebih sering regresi (kembali ke belakang)
sebab ketika mata dapat dengan cepat bergerak maju, suara kita masih di belakang. Untuk menghilangkan kebiasaan membaca dengan gerakan bibir, pilihlah yang cocok cara-cara di bawah ini.
1. Rapatkan bibir kuat-kuat, tekanlah lidah ke langit-langit mulut.
2. Mengunyah permen karet.
3. Ambil pensil atau sesuatu yang cukup ringan, lalu jepit dengan kedua bibir (bukan   gigi); usahakan pensil itu tidak bergerak.
4. Ucapkan berulang-ulang, ”satu, dua, tiga” atau ”tu, wa, ga”.
5. Bibir dalam posisi bersiul, tetapi tanpa suara.
Gerakan Kepala
Semasa kanak-kanak penglihatan kita memang masih sulit menguasai seluruh penampang bacaan. Akibatnya adalah bahwa kita menggerakkan kepala dari kiri ke kanan untuk dapat membaca baris-baris bacaan secara lengkap. Setelah dewasa, penglihatan kita telah mampu secara optimal sehingga seharusnya cukup mata saja yang bergerak.
Perhatikan gelas yang ada di meja kerja Anda. Pada saat itu ternyata Anda dapat sekali gus melihat pensil, mesin tik, buku, dan benda-benda lain. Kemampuan melihat sekitar titik pandang itu disebut medan penglihatan (periphe ral vision).
Sama halnya terhadap tulisan, kata-kata di kiri kanan titik pandang (fokus) dapat dikenali sekalipun pembaca tidak terfokus pada setiap kata itu. Dan bila Anda hendak memerhatikan pensil yang ada di ujung meja itu, Anda tak perlu menggerakkan kepala. Hanya dengan menggerakkan mata, Anda dapat memfokuskan pandangan.
Sama halnya untuk tulisan, Anda tidak perlu menggerakkan kepala. Akan tetapi, karena kebiasaan itu dari kecil saja, sebagian kita masih menggerakkan kepala. Cara membaca seperti itu lebih cepat dan lebih mudah dilakukan daripada menggerakkan kepala. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, lakukanlah salah satu cara ini.
1.    Letakkan telunjuk jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala itu, sadarlah dan hentikan gerakan itu.
2.    Tangan memegang dagu seperti memegang-megang jenggot dan bila kepala bergerak, Anda akan tersadar lalu hentikan gerakan itu.
3.    Letakkan ujung telunjuk jari di hidung, maka bila kepala bergerak, Anda akan menyadarinya dan berusahalah untuk menghentikannya.
.........................................................................
Sumber: Soedarso. 2005. Speed Reading, Sistem Membaca
Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia, hlm. 5 – 6

Setelah membaca teks tersebut, bacalah daftar indeks berikut.
Indeks
Gerakan
             bibir, 5
             kepala, 6
Medan penglihatan, 6
Regresi, 5
Vokalisasi, 5

Jelaskan kembali secara lisan penjelasan tentang istilah-istilah tersebut sesuai teks yang sudah kamu baca!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar